Rabu, 28 September 2011

Tertawa memang Obat terbaik

Tertawa memang obat terbaik untuk mengurangi nyeri. Apalagi jika tertawa dilakukan sampai terbahak-bahak, efeknya jauh lebih besar dibanding tertawa yang ditahan.
Ketika kita tertawa lepas, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon yang memengaruhi sinyal nyeri akibat sakit fisik atau stres psikologi ke otak sehingga rasa nyerinya akan berkurang. Zat ini juga akan menimbulkan perasaan senang.
Hormon yang terlibat dalam hal ini terutama adalah endorfin. Hormon yang sama akan dikeluarkan jika kita melakukan olahraga seperti berlari, renang, yoga, dan sebagainya.
Para ilmuwan dari Inggris melakukan penelitian untuk mengetahui reaksi tubuh saat kita tertawa. Mereka merekrut partisipan untuk mengikuti dua jenis tes.
Tes pertama adalah menonton tayangan komedi dari film "Mr Bean", serial "Friends", atau tayangan non humor seperti acara dokumenter tentang hewan dan pertandingan golf.
Tes kedua adalah menonton secara langsung aksi para pelawak (stand up comody) atau drama teatrikal. Dalam tes kedua ini, sebelum menonton mereka diminta melakukan latihan yang keras, seperti duduk di bangku yang keras, atau berdiri dalam posisi tertentu, yang intinya menyebabkan rasa sakit atau pegal.
Hasilnya, dalam kurun waktu 15 menit setelah menonton aksi para komedian sampai tertawa terpingkal-pingkal, para partisipan mengaku rasa nyeri yang dirasakan berkurang sampai 10 persen.
Menurut Robin Dunbar, salah seorang peneliti, tidak semua tayangan komedi menghasilkan efek yang sama. "Ketika menonton tayangan komedi situasi mereka tertawa tiga kali lebih sering dibandingkan dengan komedi cerdas," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar